3 Perbedaan Sepatu Ceker Ayam dengan Sepatu Lainnya
Sepatu lokal buatan anak bangsa kini
semakin digandrungi masyarakat. Selain modelnya yang tak kala modern, kualitas
yang diberikan juga sama baiknya dengan sepatu mahal keluaran luar negeri.
Salah satu yang populer ialah sepatu ceker ayam merek Hirka. Lalu apa bedanya? Berikut ini beberapa perbedaan
sepatu berbahan ceker ayam dengan sepatu lainnya.
1. Bahan baku
Berbeda dengan sepatu lainnya yang
berbahan baku kanvas, kulit sintetis, kulit ular, kulit buaya dan kulit sapi,
Hirka Shoes memilih menggunakan kulit ceker ayam sebagai bahan baku utama. Ide
ini tercetus dari penelitian ayahnya semasa kuliah yakni sekitar 20 tahun
silam.
Setelah mendapati bahwa ceker ayam
memungkinkan untuk dijadikan bahan sepatu berkualitas, Nurman, pemilik Hirka
Shoes lantas meneruskan penelitian tersebut dan ayahnya, membantunya membawa
proses penelitian itu hingga ke ke Balai
Besar Kulit, Karet, dan Plastik di Yogyakarta.
Prose menemukan formula terbaik
untuk bahan baku sepatu Hirka Shoes ini memakan waktu hingga 1 tahun lamanya.
Kemudian pada tahun 2017, Hirka Shoes meluncurkan produk-produk sepatunya yang
berciri khas unik, trendi dan elegan. Meski terbuat dari bahan ceker ayam,
sepatu Hirka Shoes memiliki daya tahan kuat dan memiliki kualitas kulit yang
baik.
Selain itu, sepatu Hirka ini juga
menggunakan produk-produk yang aman dan seluruhnya asli buatan tangan pengrajin
lokal Indonesia. Sehingga mampu menghidupkan perekonomian masyarakat dan
berdampak positif untuk berlangsungan para pengrajin lokal.
2. Desain
Untuk Desain, pemuda asli Bandung
ini mengaku mendesain setiap model sepatunya sendiri sehingga tentunya tak
hanya unik namun juga istimewa dan berbeda dibandingkan dengan sepatu-sepatu
lainnya di luar sana.
Hirka Shoes memiliki desain yang
trendi, modern namun klasik dan elegan. Sepatu ini sangat cocok untuk Anda
ketika dipakai saat bekerja di kantor, atau acara-acara formal lainnya.
Penampilan kasual seperti kemeja dan jeans juga cocok jika dipadukan dengan
sepatu jenis ini.
Pada Januari 2020, Nurman kembali
meluncurkan produk-produk barunya dengan nama-nama yang mencirikan Indonesia
seperti Balawan, Tafiaro, Jokka, dan Renjana. Keempat nama tersebut diambil
dari bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia.
Misalnya Tafiaro yang berarti
jalan-jalan dalam bahasa daerah Papua, Balawan yang berarti 'bukan tandingan',
sedangkan Renjana berarti cinta dan kasih,
lalu Jokka yang berarti nyaman. Desain yang diusung pun lebih kasual dan
klasik. Kini sepatu Hirka Shoes sudah mendunia dan bahkan memiliki banyak
peminat di mancanegara.
3. Perawatan
Selain bahan baku dan desain yang
berbeda dibandingkan dengan sepatu biasanya, perawatan Hirka Shoes tentunya
juga berbeda dengan sepatu lain. Pertama, jangan menjemur sepatu Hirka Shoes di
bawah matahari langsung.
Setelah dicuci dan sepatu dalam
keadaan basah, sebaiknya tidak langsung menjemurkan di bawah sinar matahari.
Namun Anda hanya perlu mengangin-anginkan saja agar kualitas kulit ceker ayam
tetap terjaga dan bertahan lama. Apabila terkena noda, jangan langsung mencuci
dan menyikatnya, bersihkan menggunakan lap basah di bagian-bagian yang kotor.
Kedua, jangan menyimpan sepatu di
tempat yang lembab. Setelah Anda memakainya bepergian seharian, taruhlah sepatu
di tempat yang kering dan terbuka. Jangan simpan sepatu di dalam kardus atau
kedap ruangan karena sepatu akan lembab dan berisiko berjamur. Ruangan terbuka
membuat kulit ceker ayam bisa bernapas lega terlebih setelah digunakan
berpanas-panasan di luar ruangan.
Ketiga, sebelum digunakan, semir
dulu sepatu ceker ayam milikmu agar
terlihat lebih bersih, kinclong dan seperti baru. Gunakan semir sepatu tanpa
warna dan khusus untuk sepatu-sepatu kulit agar bahan kulit ceker ayam lebih
awet selama pemakaian.
0 Response to "3 Perbedaan Sepatu Ceker Ayam dengan Sepatu Lainnya "
Posting Komentar